GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo merespon aduan masyarakat terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Gorontalo. Khususnya bahan BBM bersubsidi. Sejuah ini, keluhan masyarakat bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi karena sering kali harus antrian panjang dengan kendaraan yang tangkinya sudah di modifikasi.
Bahkan para pengendara modifikasi tangki tersebut sering bolak balik untuk mengisi bahan bakar mereka. Setelah ditelusuri ternyata BBM itu kemudian dijual kembali ke depot-depot kecil yang ada di pinggir jalan.
Menindaklanjuti itu, Gubernur Gorontalo bersama tim gabungan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo dibantu Direktorat Lalu Lintas Polda Gorontalo melakukan penertiban antrian BBM di sejumlah SPBU.
Kamis (21/11/2019) pagi tadi Gubernur bersama rombongan bertolak ke SPBU yang berada di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Lokasi pertama yang menjadi percontohan yakni di SPBU Ulapato, Telaga. Di lokasi, polisi mengamankan sedikitnya lima unit sepeda motor dengan tangki mesin besar. Mereka diduga sering bolak balik SPBU untuk mengisi premium dan dijual lagi kepada pengecer di depot-depot.
Penertiban ini untuk merespon berbagai laporan masyarakat yang gerah dengan aksi sejumlah spekulan. Oknum warga sengaja memborong premium bersubsidi dalam jumlah besar secara berulang dan memicu antrian yang mengular di SPBU.
“Akhir-akhir ini banyak keluhan di masyarakat di seluruh Provinsi Gorontalo yang butuh BBM. Mulai dari Bone Bolango sampai dengan Pohuwato. Penyebabnya antrian yang begitu panjang yang terinformasi banyak yang beli hanya diperdagangkan,” kata Rusli.
Rusli berharap agar para pengecer maupun para pembeli BBM dengan jumlah besar tidak lagi melakukan hal serupa. Sebab merugikan, dan berdampak hukum kepada mereka.
“Saya ingatkan. Sudahi untuk antri BBM berulang-ulang kali dengan jumlah pembelian besar. Karena masyarakat lain juga membutuhkan BBM ini. Tidak untuk kalian beli, lalu jual lagi. Kasihan yang lain,” beber Rusli. (rls/andi/adv/gopos)