GOPOS.ID, GORONTALO – Pekerjaan gedung asrama Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Provinsi Gorontalo terancam molor dari waktu yang ditetapkan. Pasalnya 15 hari jelang tenggat waktu, pekerjaan fisik bangunan baru mencapai 65 persen.
Hal tersebut sebagaimana terungkap saat peninjauan lapangan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bertempat di Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Rabu (20/11/2019). Puluhan pekerja sibuk berburu dengan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan hingga 5 Desember 2019 nanti.
“Hal-hal seperti ini yang selalu saya tekankan ke OPD terutama ULP agar selektif menentukan pemenang. Jangan dilihat dari administratif saja, tapi juga kemampuan neraca keuangan dari perusahaan itu,” ujar Rusli.
Asrama Badan Diklat dikerjakan oleh PT Takabea dengan nilai kontrak lebih kurang Rp5,4 miliar. Gubernur meminta agar dinas teknis serta konsultan pengawas agar bisa mengarahkan kontraktor dan para pekerja untuk menuntaskan pekerjaan tepat waktu.
“Saya sudah perintahkan ambil langkah-langkah untuk percepatan. Kalau memang kesalahannya di kontraktor. Ya jadi catatan buat pemprov untuk tidak memenangkan lagi perusahaan-perusahaan seperti ini,” imbuhnya.
Bangunan Asrama Badan Diklat direncanakan berkonstruksi satu lantai. Terdiri dari 24 kamar tidur dan beberapa ruang pelengkap lainnya. Bangunan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang proses pendidikan dan pelatihan aparatur di Provinsi Gorontalo. (rls/andi/gopos)