GOPOS.ID, GORONTALO – Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam berbagai lini kehidupan. Tak terkecuali dalam proses demokrasi. Perguruan tinggi berperan sangat penting dalam memperbaiki kualitas pendidikan politik masyarakat.
“Perguruan Tinggi harus mengambil bagian pada Pemilu, khususnya terhadap kelompok masyarakat,” kata Pramono Ubaid Tanthowi, saat memberikan kuliah umum di Univesitas Muhammadiyah Gorontalo, Sabtu (2/11).
Menurut Pramono, banyak pihak yang menginginkan adanya kepedulian atau keterlibatan dari Perguruan Tinggi. Seperti halnya dalam tatanan demokrasi, yang memerlukan masukan dari lembaga pendidikan.
“Suara kritis yang disampaikan oleh lembaga kampus harus tetap ada, untuk menjaga keseimbangan kepentingan publik,” kata Pramono.
Mantan Ketua Bawaslu Banten itu mengatakan harapan atau masukan lembaga kampus, belum terlalu jauh atau tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik.
“Berbeda dengan partai, kalau Perguruan Tinggi apa yang disampaikan murni tanpa tendensi politik, tapi jauh melihat kepentingan masyarakat,” ungkap Pramono.
Menurut Pramono, salah satu aspek wujudkan Pemilu berintegritas di Indonesia adalah KPU sudah mulai memperbaiki adalah kualitasi penyelenggara. Namun masih banyak aspek penunjang lainnya yang juga harus diperhatikan. yaitu salah satunya kelompok dan pendidikan politik masyarakat.
Baca juga: KPU Pohuwato Luncurkan Tahapan Pilkada 2020
Gandeng ITB
Sementara itu, KPU RI menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mendukung dan memperkuat sistem Informatika Teknologi (IT) pada Pilkada serentak 2020.
“Selama ini KPU di tingkat pusat, menangani masalah IT sudah menggandeng Perguruan Tinggi, dulunya dengan Universitas Indonesia dan pada 2019 ini kita menggandeng ITB,” kata Pramono.
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan perguruan tinggi memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk sistem IT Pilkada 2020 pihaknya tetap menggandeng ITB.
“Apa yang dilakukan oleh KPU RI tentu bisa juga dilakukan oleh KPU di daerah dengan menggandeng Perguruan Tinggi, apalagi di Gorontalo sendiri akan melaksanakan Pilkada serentak 2020,” ujar Pramono.
Namun terpenting Perguruan Tinggi yang dikerjasamakan benar-benar independen dan tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik.
“Karena yang pasti mereka adalah anak-anak bangsa kita sendiri, soal IT kita tidak perlu tenaga dari negara asing, kita punya SDM yang sangat memadai baik tingkat pusat maupun daerah,” Tutup Ubaid.(adm-02/gopos)