GOPOS.ID, GORONTALO – Teror panah wayer sangat meresahkan warga Gorontalo orang. Pasalnya korban dari kejahatan ini adalah orang-orang yang tak pernah bermasalah sebelumnya.
Tiba-tiba pelaku yang tidak diketahui identitasnya melakukan teror dengan menembak secara acak para korban. Seperti yang terjadi terhadap Abrianto Dengo (24) warga Jl. Duku, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Rabu (30/10/2019) dini hari pukul 01.00 WITA.
Abrianto ditembak panah wayer oleh orang tak dikenal (OTK) di depan rumahnya. Setelah menerima laporan adanya korban dari panah wayer itu langsung ditindaklanjuti oleh tim Alap-Alap Polres Gorontalo Kota.
Sebanyak 11 remaja berstatus pelajar diamankan di empat lokasi berbeda. Informasi awal didapati dari ASI alias Syah (16 tahun). Remaja Desa Dulomo Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo itu diintrogasi setelah polisi mendapatkan informasi tentang keberadaan pemuda yang sering berkumpul sampai larut malam di lokasi kejadian. Dari lokasi inilah, pelaku lainnya ditelusuri dan diciduk.
Polisi kemudian bergerak ke ASA alias Tian (16 tahun) pelajar yang tinggal di jalan Duku kecamatan Dungingi. Ditangan Tian yang diamankan dirumahnya, polisi menemukan panah wayer dan beberapa potongan besi yang siap di buat menjadi panah.
Baca juga: Hendak ke Rumah Teman, Seorang Pemuda di Dungingi Ditembak Panah Wayer oleh OTK
Tian tidak sendirian, menurutnya ada temannya Dika (17 tahun) yang melakukan tembakan panah wayer yang mengakibatkan adanya korban luka. Polisi bergerak menuju restoran upnormal untuk menjemput Dika.
Namun tim tidak menemukan Dika disana. Yang didapati hanyalah TP alias Yandi (16 tahun), MA alis Dali (15 tahun) dan ALL alias Siang (16). Dari introgasi, tim mendapatkan Siang membawa senjata tajam berupa pisau yang ditemukan di jok motornya.
Tak berhenti disitu. Tim alap-alap kemudian bergerak ke salah satu SMA terkemuka di Gorontalo untuk menjemput pelaku lainnya. Disana tim mengamankan AP alis Mar (15 tahun), CW alias Cep (16 tahun) dan AM alis Aul (15 tahun).
Terakhir polisi bergerak lagi ke rumah Dika yang berada di jalan Andalas. Disana tim melakukan pengepungan dan mengerebek kos-kosan dimana Dika. Tak hanya sendirian, Dika ditemukan bersama MEI alias Win(16 tahun) dan IA alis Mail (17 tahun).
“Ada 11 remaja yang kita amankan. Mereka dilakukan introgasi dan penyidikan lebih lanjut. Mereka diamankan di empat lokasi yang berbeda-beda,” ucap Kasat Reskrim Polres Gorontalo Kota, AKP Deni Muhtamar.
Lanjut dikatakan AKP Deni bahwa berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Dika, dimana Dika membenarkan bahwa dirinya yang melakukan penembakan panah wayer yang ada di jalan Duku Kecamatan Dungingi. Begitu pula dengan Cep, dirinya yang melakukan penembakan panah wayer tepatnya di depan Upnormal pada hari Selasa tanggal 29 oktober 2019 pukul 20.00 wita.
Baca juga: 11 Remaja Ditangkap di Eks Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo
“Kami mengamankan 3 unit motor, pipa stenlis, mesin Girinda, Martil, pisau badik, Tango (alat pelebas panah), 10 buah panah wayer, gergaji besi16 bungkus obat komix yang sudah digunakan dan 85 buah potongan besi siap di buat panah wayer. Kita terus mendalami kasus ini, pelaku-pelaku lainnya kita telusuri benar. Dan akan ada sanksi tegas bagi para pelaku ini,” tandasnya. (isno/adm-01/gopos)