GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Aroma perpecahan kian terasa di tubuh Partai NasDem Provinsi Gorontalo. Api polemik kembali menyala, kali ini dipicu wacana kontroversial pengusulan Roni Imran sebagai Ketua DPD NasDem Bone Bolango. Dan responnya? Bukan hanya penolakan, namun ini ancaman pemberontakan!
Wakil Ketua Sayap dan Badan DPD NasDem Bone Bolango, Fitri Usman berdiri paling depan dalam gelombang penolakan ini. Dengan nada keras, ia menuding keputusan tersebut bukan hasil musyawarah kader, melainkan manuver politik segelintir elit yang tega menyingkirkan kader lokal demi kepentingan sempit.
“Ini langkah mundur yang memalukan. Roni Imran tidak punya ikatan emosional dengan Bone Bolango. Kenapa harus dia?”tegas Fitri saat ditemui, Kamis (28/8/2025).
Fitri tak segan menyebut langkah DPW sebagai bentuk pembangkangan terhadap AD/ART partai. Menurutnya, partai bukan milik kelompok tertentu yang bisa main tunjuk seenaknya, seolah NasDem adalah perusahaan pribadi, bukan rumah besar kader.
“Ini pelecehan terhadap kader lokal! Bone Bolango punya kader-kader siap tempur untuk 2029. Lalu kenapa harus datangkan orang luar? Ada apa sebenarnya?”sindirnya tajam.
Bukan hanya itu, Fitri mengingatkan jika skenario ini dipaksakan, DPW harus bersiap menghadapi perlawanan terbuka. Bahkan, mosi tidak percaya terhadap pimpinan wilayah sudah mulai digaungkan.
“Kami muak dengan pola-pola semacam ini. Jika ini dipaksakan, kami akan lawan! Ini bukan soal siapa, ini soal harga diri kader Bone Bolango,” tandas Fitri.
Kini, bola panas ada di tangan DPW NasDem Gorontalo. Apakah akan tetap memaksakan kehendak? Atau bersedia mendengar suara arus bawah yang mulai bergolak?
Satu hal yang pasti, jika DPW terus berjalan di atas bara, maka ledakan hanya tinggal menunggu waktu. (Indra/Gopos)