GOPOS.ID, GORONTALO – Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa dengan tema “Gorontalo Darurat Premanisme”. Aksi ini digelar di gedung kehormatan itu sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya aksi premanisme yang dinilai meresahkan masyarakat dan mengancam citra Gorontalo sebagai daerah jasa.
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut penegakan hukum yang tegas terhadap praktik premanisme di wilayah Provinsi Gorontalo. Mereka menilai tindakan-tindakan tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berdampak buruk pada iklim investasi dan keamanan daerah.
Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Ekwan Ahmad, memberikan apresiasi atas aksi dan kepedulian mahasiswa tersebut. Ia menegaskan bahwa keberanian mahasiswa menyuarakan keresahan masyarakat adalah bentuk kepedulian yang patut dihargai.
“Gorontalo dikenal sebagai kota jasa. Jika praktik premanisme terus dibiarkan, tentu ini akan menghambat minat para investor untuk datang. Bagaimana mungkin investor datang ke daerah yang tidak aman?” ungkap Ekwan Ahmad.
Ia juga menambahkan bahwa Komisi I bersama unsur pimpinan DPRD akan segera memanggil dan menggelar pertemuan dengan pihak-pihak terkait, termasuk Polda Gorontalo, untuk membahas langkah konkret penanganan premanisme di daerah.
“Komisi I dan para pimpinan DPRD akan segera mengundang pihak Polda Gorontalo dan instansi terkait lainnya untuk mencari solusi bersama. Ini masalah serius yang tidak bisa didiamkan,” tambahnya.
Aksi demonstrasi mahasiswa ini berlangsung damai dan mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Para mahasiswa berharap, suara mereka bisa menjadi pemicu perubahan nyata dalam pemberantasan premanisme di Gorontalo. (Isno/gopos)