GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus penyebaran HIV/AIDS di wilayah Gorontalo terus naik. Sejalan hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo mengimbau agar warga senantiasa waspada penyebaran HIV/AIDS. Di Kabupaten Gorontalo jumlah pengidap HIV/AIDS dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Gorontalo, Noneng Supratina Y. Nasibu mengatakan, HIV/AIDS ini merupakan penyakit menular, namun tidak mudah untuk ditularkan. Penyakit HIV/AIDS tidak ada pernyataan sembuh.
”Karena penyakit ini tidak ada yang namanya pernyataan sembuh, maka langkah pencegahan yang perlu dilakukan dengan terus memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat, terutama para pelaku-pelaku beresiko,” ungkap Noneng kepada Gopos.id saat ditemui di ruangannya, Kamis (23/1/2025).
Noneng meyakini langkah sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dapat diserap dengan baik oleh masyarakat, maka angka peningkatan terhadap penyakit tersebut dapat ditekan.
”Ini merupakan langkah panjang kami sebagai upaya menekan resiko penyakit ini, secara berjenjang harapannya tidak ada lagi peningkatan,” imbuhnya.
Adapun langkah edukasi tepat yang dimaksud oleh Noneng yaitu pemahaman masyarakat terhadap bagaimana penularan itu terjadi, apa langkah yang harus dilakukan oleh penderita, sehingga stigma dan diskriminasi terhadap penderita juga tidak terjadi.
”Virus ini tidak menular secara langsung melalui kontak fisik sehari-hari, seperti bersalaman, berpelukan maupun makanan, karena media penularannya sendiri hanya melalui 3 media saja, yakni darah, cairan kelamin dan air susu ibu. Oleh karena tidak mudah menular maka jangan ada diskriminasi,” terangnya.
Bagi para penderita, Noneng juga mengingatkan akan pentingnya pengobatan secara teratur, dikarenakan, apabila hal tersebut dilakukan dengan baik dapat menekan perkembangan virus di dalam tubuh.
Data yang dihimpun Gopos.id, jumlah penderita HIV/AIDS yang berhasil terdeteksi di Kabupaten Gorontalo, tahun 2022 berjumlah 57 kasus, sementara di tahun 2023 51 kasus dan untuk tahun 2024 itu 65 kasus, sehingga total dari keseluruhan pada awal ditemukannya kasus HIV AIDS di tahun 2007 hingga akhir 2024 berjumlah 346 kasus. (Uki/gopos)