GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus memacu revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Langkah itu dilakukan menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Tindaklanjut tersebut salah satunya melalui penyusunan peta jalan revitalisasi SMK. Penyusunan yang dilaksanakan di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, (9-11/9/2019), itu melibatkan seluruh kepala SMK se-Provinsi Gorontalo, unsur Perguruan Tinggi, dunia usaha dan industri, serta Bapppeda Provinsi Gorontalo.
Plt Sekda Provinsi Gorontalo, Syukri J. Botutihe, mengemukakan penyusunan peta jalan revitalisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berdaya saing.
“Pengelola satuan pendidikan sekolah kejuruan dan pemangku kepentingan, harus bekerja lebih keras untuk menjawab Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK,” tegas Syukri J Botutihe saat membuka acara penyusunan jalan revitaliasi SMK.
Inpres Revitalisasi SMK yang ditujukan kepada 12 menteri, 34 gubernur, dan kepala badan nasional sertifikasi profesi. Dengan adanya revitalisasi diharapkan SMK benar-benar dapat menyiapkan tenaga kerja. Bukan saja memiliki keterampilan di dunia kerja melainkan juga punya karakter yang dibutuhkan dunia industri.
“Apalagi sekarang kita berada di era persaingan yang memiliki kompetensi tinggi, kita harus menyiapkan tenaga kerja terampil bukan menambah pengangguran,” tutur Syukri Botutihe.
Baca juga: 196 Unit Kendaraan Dinas Pemprov Gorontalo akan Dilelang
Selain itu, ketersediaan dan kompetensi guru yang tidak sesuai dengan mata pelajaran juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan daya saing SDM lulusan SMK.
“Bagi guru-guru dan Kepala sekolah yang ada di sekolah kejuruan harus berusaha mengembangkan kompetensi dirinya kalau kita ingin revitalisasi. Jangan sampai lulusan SMK ini hanya menjadi penonton masuknya pekerja asing di daerah kita,” urai Syukri.
Sementara itu, Plt Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo Ramlah Habibie berharap kepada para kepala sekolah bersama pihak dunia industri dan usaha bisa menyelaraskan kurikulum SMK dengan pihak dunia usaha dan industri.
“Alhamdulillah untuk tahun ini dan tahun 2020 kami sudah melaksanakan vokasi uji kompetensi kepada siswa agar begitu siswa lulus mereka telah tersertifikasi sehingga lebih meyakinkan dan memudahkan dunia industri untuk menerima lulusan SMK,” ungkap Ramlah Habibie.(adm-02/gopos)
.