GOPOS.ID, GORONTALO – SUMO Foundation (Yayasan Suharso Monoarfa) kembali memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh desa dan guru pejuang. Ada 4 guru pejuang dan tokoh desa inspiratif dianugerahi SUMO Foundation Awards ke-6 tahun 2024, Sabtu (24/08/2024) malam di Ballroom Hotel Damhil, Kota Gorontalo.
Adapun guru pejuang ini yakni Novitasari Noho merupakan guru di SDN 5 Asparaga, Kabupaten Gorontalo, Zulfiah Husain, guru SDN 9 Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Harlin Samheda guru SDN 12 Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, serta Heni Muharram guru SDN 7 Botumoito, Kabupaten Boalemo. Empat tokoh tersebut masuk dalam kategori guru pejuang.
Sementara dua lainnya masuk pada kategori tokoh desa, yakni Nasari Arsyad merupakan pendiri sekaligus pengelola Pondok Pesantren Nurul Bayan asal Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara. Serta Abdullah A Panti yang merupakan penemu alat tangkap jaket tuna tomini. Alat ciptaannya tersebut saat ini sudah dikenal masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia.
Penghargaan kepada 6 tokoh inspiratif kemudian langsung diserahkan oleh pembina Yayasan SUMO Foundation, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa didampingi anggota DPR RI, Elnino Mohi.
Direktur SUMO Foundation Awards, Elnino Mohi dalam sambutannya menyampaikaan, acara kali ini merupakan penganugerahan kepada para tokoh inspiratif yang keenam kalinya. Penganugerahan SuMo Award dilaksanakan sejak tahun 2008, dan selanjutnya dilaksanakan lagi pada tahun 2010, 2012, 2020, dan 2022.
Elnino menyebut SUMO Foundation lahir untuk memberikan perhatian kepada guru honorer yang berjuang di tengah keadaan keterbatasan ekonomi. Sementara tokoh desa sendiri memberikan manfaat kepada orang banyak melalui inovasi yang dibuatnya.
“Terima kasih Ka Suharso yang selalu memberikan dukungan maupun perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan melalui kegiatan ini. Semoga ini juga menjadi motivasi bagi orang lain,” Ujar Elnino.
Dirinya menambahkan, kepedulian terhadap pendidikan tak hanya dari sisi tenaga pendidik, tetapi perhatian juga diberikan kepada para siswa melalui beasiswa program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah yang terus didorong komisi X DPR RI.
“Di Gorontalo sendiri lebih 70 ribu pelajar yang mendapatkan beasiswa ini. Kami terus mendorong pemerintah agar kuotanya bertambah setiap tahunnya,” Tegas Elnino.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa dalam sambutannya menyampaikan, bagi yang menerima penghargaan ini mewakili Nusantara yang masih punya semangat dan dedikasi serta tanpa pamrih untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Siapa tahu anak-anak yang diajarkan para guru ini menjadi orang-orang hebat, membangun Gorontalo khususnya. Perjuangan ini luar biasa. Jangan dianggap biasa-biasa saja,” Ucap Suharso.
Menurut dia kepedulian terhadap pendidikan tak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah maupun DPR, namun menjadi tanggungjawab semua pihak.
“Kita semua tidak mungkin membiarkan guru-guru ini yang masih ada digaji 300 ribu. Kualitas mengajar dan pengorban ini luar biasa yang patut diapresiasi terutama kepada para pengajar di wilayah terpencil. Ini yang harus kita perhatikan bersama,” Harapnya. (Isno/rls/gopos)