GOPOS.ID, GORONTALO – Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo kembali bertambah. Berdasarkan hasil validasi data Kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo, periode Maret 2019 temuan kasus HIV/AIDS sudah mencapai 494 kasus.
Dimana dari jumlah kasus yang ditemukan, siswa dan mahasiswa menduduki urutan pertama dengan jumlah penemuan kasus tertinggi yang mencapai 61 penemuan kasus. Bahkan jika di klasifikasikan berdasarkan umur, usia 15–24 tahun menjadi yang tertinggi.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Gorontalo, Idah Syaidah saat melakukan mensosialisasikan daerah Kepulauan Ponelo, Kabupaten Gorontalo Utara, khususnya bertempat di SMAN 8 Gorut, Selasa, (20/8/2019).
Baca juga : Psikolog: Jangan Judgement Pengidap HIV/AIDS
“Adik adik harus ketahui, kami dari tim KPAP datang jauh-jauh kesini hanya untuk bisa memberi pengetahuan lebih jelas lagi kepada kalian apa itu HIV/AIDS. Teman-teman kalian di daerah darat sana, alhamdulillah sudah kita datangi sekolahnya. Dan mereka sudah bisa mengetahui apa itu HIV AIDS dan apa bahayanya,” ucap Idah Syaidah.
Mantan Ketua TP PKK Gorut ini menjelaskan dari data periode Maret 2019 untuk Kabupaten/Kota sendiri. Kabupaten Gorontalo Utara menjadi yang terendah dengan 36 orang penderita HIV/AIDS.
Selanjutnya kaum laki laki mendominasi dengan angka 373 penderita HIV /AIDS yang faktor utamanya didasari oleh kaum lelaki suka lelaki (LSL) atau kaum Gay.
“Untuknya kenapa kami dari tim KPA terus mensosialisasikan kegiatan ini ditingkat kalian sebagai pelajar. Karena memang usia kalian yang produktiflah yang paling banyak terinfeksi virus ini. Seks bebas dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang menjadi dua hal utama penyebabnya,” jelas Idah.
Dalam sosialisasi itu pula, tim dari KPAP melakukan dialog tanya jawab antara tim dan pelajar. (andi/gopos)