GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) turut bergerak cepat dengan membentuk Crisis Center for Flood and Landslide atau Pusat Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor untuk membantu pemerintah dalam status tanggap darurat ini.
Rektor UNG Eduart Wolok mengatakan, crisis center UNG didirikan untuk mengkoordinir seluruh civitas akademika UNG dalam membantu penanggulangan bencana.
“Crisis Center UNG terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang memiliki keahlian di berbagai bidang seperti medis, psikologi, dan lainnya. Mereka siap memberikan layanan kepada masyarakat yang terdampak bencana,” jelas Eduart, Kamis (11/7/2024).
UNG pun telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama menangani bencana, baik saat kejadian maupun pasca bencana.
“Sebagai bentuk kepedulian, UNG membuka Auditorium Universitas Negeri Gorontalo sebagai tempat pengungsian yang dapat menampung hingga 1.000 orang. Fasilitas dapur umum juga disediakan untuk membantu para pengungsi,” tambah Eduart.(jihan/mg/gopos)