GOPOS.ID, TILONGKABILA – Kepala Perwakilan BKKBN Gorontalo, Faizal Fahmi membuka kegiatan orientasi pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk peningkatan pelayanan dan pengukuran catin dan pasangan baru, Rabu (10/7/2024) di Aula Kantor Desa Bongopini.
Faizal mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan pengukuran kepada calon pengantin dan pasangan baru menikah dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Bone Bolango.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya percepatan penanganan keluarga berisiko stunting. Kegiatan orientasi ini juga untuk memastikan catin berada dalam kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan yang dilihat dari indeks massa tubuh dan lingkar lengan atas serta kadar Hb untuk mengetahui kondisi anemia,”ujar Faizal
Ia menjelaskan, bagi catin atau calon PUS yang mengalami anemia akan diberikan penyuluhan untuk menunda kehamilan sampai kondisi HB ideal dengan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Ia menegaskan, kegiatan orientasi ini menjadi tema sentral bagaimana upaya pemerintah bekerja sama dalam pencegahan stunting pada masyarakat. Selain itu, ini juga sebagaj pilot project untuk Provinsi Gorontalo.
“Selain di Bone Bolango kemarin digelar jugs di Kabupaten Gorontalo. Harapanya kedepan, ini merupakan praktek baik yang bisa diimplementasikan di kabupaten-kabupaten lain. Kedepan, dengan inovasi-inovasi yang dikembangkan pemerintah bisa menginisiasi kegiatan yang serupa disinergikan dengan lintas sektor di kecamatan lain,”tegasnya
Ia menambahkan, bicara soal kejadian stunting bisa disebabkan karena kekurangan gizi secara kronis. Olehnha itu perlu ada proses intervensi agar bagaimana calon pengantin siap untuk hamil.
“Makanya ada proses pendampingan yang dilakukan TPK Bone Bolango sendiri kepada sasaran utama yakni ibu hamil dan calon pengantin untuk diperiksa dan diberikan edukasi,”tambahnya.
Sementara itu, Direktorat Bina Pergerakan Lini Lapangan BKKBN Republik Indonesia, Farida Ekasari mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di seluruh Indonesia.
“Jadi ini bagaimana kita mendekatkan pelayanan ke calon-calon pengantin dalam rangka pencegahan stunting dengan memberikan sosialisasi dan pengukuran apakah dia ada masalah dengan gizinya atau tidak sehingga dia siap untuk menikah dan siap untuk hamil,”tandasnya. (Indra/Gopos)