GOPOS.ID, GORONTALO – Kedai Kopi Lipu’u (Linguan Hulonthalo Mopiyohu) kini hadir di Kota Gorontalo dengan konsep interaksi dan kampanye tentang pentingnya penggunaan bahasa daerah. Hadirnya Kedai kopi Lipu’u ini bantu revitalisasi bahasa daerah dan peningkaran literasi.
Penanggungjawab Krida, Geischa Cicilia Mokoagow mengatakan kedai ini adalah sebuah krida yang dibuat melalui kerja sama dengan UMKM kedai kopi yang ada di Kota Gorontalo.
Menurutnya, kehadiran krida Kedai Kopi Lipu’u dapat menciptakan ruang bagi masyarakat khususnya anak muda, untuk bersinggungan langsung dengan bahasa melalui produk Kedai Kopi Lipu’u sebagai platform utama niaga bahasa.
“Krida ini menawarkan cara pemasyarakatan istilah bahasa daerah dengan cara inovatif dan menarik dengan menuliskan kosakata bahasa Gorontalo disetiao cup produk kopi,” ujarnya.
Tujuan dari krida ini yang pertama, menghadirlan wadah revitalisasi bahasa daerah dengan menguraikam cara pemasyarakatan istilah bahasa Gorontalo melalui produk yang ada pada krida Kedai Kopi Lipu’u. Yang kedua, tercapainya revitalisasi bahasa daerah dam meningkatnya literasi bagi pengunjung kedai.
“Harapan saya, anak muda sebagai generasi penerus identitas daerah yaitu bahasa dalam hal ini mempunyai andil penuh dalam revitalisasi bahasa daerah. Melalui krida ini saya berharap anak muda khususnya di Gorontalo lebih sadar akan pentingnya menjaga bahasa. Generasi seperti apa yang diharapkan kalau bahasa daerah saja sudah enggan untuk diucapkan. Diila po’olito mo bahasa lo Hulonthalo,” ujar Cicilia.
Ketua Ikatan Duta Bahasa Gorontalo, Eka Kemalasari mengatakan, Kedaii Kopi Lipu’u ini fokus pada revitalisasi bahasa daerah.
“Krida kopi lipuu ini saya memandang sebagai hal yang unik. Karena menggunakan menggunakan metode berbeda dengan metode lainnya dalam mengenalkan atau mengakrabkan Bahasa Gorontalo di kalangan anak muda yang memang memiliki hobi suka nonkrong,” ujar Eka.
Menurut Eka, program dari Duta Bahasa Provinsi Gorontalo tahun 2024 ini cukup baik dalam rangka mendorong cara pandang anak muda dalam melihat sisi positif atau memberikan sikap positif terhadap Bahasa Gorontalo.
“Jadi ada kebanggan anak muda untuk menggunakan bahasa Gorontalo,” ujarnya. (muhajir/gopos)