GOPOS.ID, GORONTALO – Perolehan kursi DPRD Provinsi Gorontalo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pileg 2024 menjadi daya tarik tersendiri bagi kandidat bakal calon Gubernur Gorontalo.
Modal total 7 kursi menjadikan rekomendasi partai berlambang banteng moncong putih itu menjadi rebutan banyak tokoh di Pilgub mendatang, tidak terkecuali tokoh dari Partai Golkar.
Sampai hari ini, tercatat sudah ada tiga figur dari partai Golkar yang ikut penjaringan bakal calon yang dibuka oleh DPD PDIP Provinsi Gorontalo. Ketiga tokoh tersebut yakni Tonny Uloli, Idah Syahidah dan Marten Taha.
Tonny Uloli menjadi figur dari Partai Golkar pertama yang ikut penjaringan di PDIP. Di hadapan seluruh kader PDIP, mantan Wakil Gubernur Gorontalo itu menegaskan keikutsertaannya dalam penjaringan PDIP adalah upaya membangun komitmen kebersamaan.
“Tidak bisa diartikan bahwa saya akan mundur dari Golkar ketika tidak dapat rekom,” tegas Tonny.
Setelah Tony, disusul Idah Syahidah lima hari setelahnya. Senada dengan Tony, Anggota DPR-RI itu juga menegaskan kesetiaannya pada Partai Golkar. Bahkan dibanding dua kandidat lain, kata Idah, dirinya lebih layak untuk mendapat rekomendasi dari Partai Golkar.
“Di internal partai, survei saya mengungguli kandidat lain,” ucapnya.
Terbaru, Marten Taha yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon gubernur ke PDIP. Pria yang sedang menjabat sebagai Walikota Gorontalo itu mendaftar di PDIP, Jumat (17/05/24). Kedatangan politisi partai Golkar itu disambut oleh Sekretaris DPD PDIP Gorontalo, Laode Haimudin.
Sebagaimana dua kandidat lainnya, Marten juga turut menyatakan optimismenya untuk mendapat restu dari DPP Partai Golkar pada Pilgub mendatang. Menurut Marten, pengalaman politiknya selama bertahun-tahun di partai berlambang beringin menjadi modal untuk mendapat rekomendasi.
“Tidak hanya Golkar, saya rasa PDIP juga pasti akan mempertimbangkan kompetensi dan pengalaman dari masing-masing figur,” ungkap Marten.
Bagaimana sikap PDIP?
Kepada ketiganya, partai yang dipimpin Megawati itu menawarkan hal yang sama. Dengan modal 7 kursi yang ada, PDIP tidak ingin duduk diam dan berpangku tangan pada Pilgub mendatang. Olehnya, PDIP menawarkan Mohamad Kris Wartabone sebagai bakal calon wakil gubernur kepada ketiga kandidat tersebut.
“Masa kami hanya mendukung dan tidak jadi pengusung. Kami punya 7 kursi,” kata Laode Haimudin.
Menurutnya, salah satu syarat yang harus dipikirkan oleh setiap kandidat yang mendaftar di PDIP adalah mempertimbangkan Ketua DPD PDIP Gorontalo sebagai calon wakil Gubernur.
Terkait dukungan, PDIP rupanya memberikan sikap yang berbeda. Kepada Tony dan Marten, PDIP mengatakan pihaknya masih akan menunggu arahan dari DPP.
Lain halnya kepada Idah Syahidah. Saat ditemui usai pendaftaran Idah Syahidah, Ketua DPD PDIP, Kris Wartabone menyatakan komitmennya akan mendukung istri mantan Gubernur Gorontalo itu meskipun tidak mendapat rekomendasi dari partainya.
“Dapat rekom atau tidak dari partai Golkar, PDIP akan tetap mendukung Idah Syahidah,” kata Kris beberapa waktu lalu.(Abin/Gopos)