GOPOS.ID, GORONTALO – Kebakaran enam rumah di Jl. Madura, Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo berdampak terhadap enam kepala keluarga (KK). Enam KK yang menjadi korban kebakaran 6 rumah saat ini kehilangan tempat tinggal. Mereka berjumlah sebanyak 26 jiwa. Dua jiwa di antara para korban adalah bayi usia 2 bulan.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi Jumat (9/8/2019), pukul 15.10 wita itu. Adapun enam keluarga yang menjadi korban kebakaran di Kelurahan Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo terdiri:
- Kel. Samsudin Niode (58)—Bino Usman berjumlah 2 jiwa;
- Kel. Nikson Niode (45)—Nismawati Daud berjumlah 7 jiwa. Salah satu di antaranya bayi berusia 2 bulan;
- Fence Niode (43)—Meyske Djafar berjumlah 4 jiwa;
- Iron Niode (40)—Nining Humonggio berjumlah 4 jiwa;
- Renol Usman (39)—Karlina Bakari berjumlah 4 jiwa;
- Hendra Pateda (36)—Febriyanti Usman berjumlah 5 jiwa. Salah satu di antaranya bayi berusia 2 bulan.
Informasi yang dirangkum gopos.id, selain bangunan rumah, hampir sebagai besar barang-barang di dalam rumah ikut terbakar. Termasuk pakaian dan sejumlah barang-barang berharga lainnya milik para korban kebakaran 6 rumah.
“Banyak barang-barang yang masih di dalam. Cuma ada beberapa yang bisa diselamatkan. Selebihnya hangus terbakar,” ungkap beberapa anggota keluarga sembari menyeka air mata.
Baca juga: Breaking News: Enam Rumah di Kota Gorontalo Ludes Dilalap Api
Sementara itu penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. Saat kejadian, sebagian anggota keluarga tidak berada di dalam rumah. Terinformasi di dalam rumah hanya ada satu orang yang sedang tidur.
Pihak keluarga hanya mengetahui kebakaran bermula di bagian belakang rumah. Tepatnya di bagian dapur. Saat itu kepulan asap pekat sudah membumbung di atap.
“Begitu saya buka pintu rumah, api langsung menyembul keluar,” ungkap Renol, anggota keluarga korban.
Kebakaran awal mula terjadi di rumah milik Keluarga Samsudin Niode-Bino Usman. Kobaran api dari bagian dapur dengan cepat menjalar ke bagian tengah. Di kala warga sedang berusaha dengan peralatan apa adanya, api sudah membakar seluruh bangunan rumah.
Letak rumah yang saling berdampingan membuat api dengan mudah merembet. Empat unit pemadam kebakaran sempat terkendala untuk menjangkau lokasi kebakaran. Letak rumah yang terbakar agak jauh dari tepi jalan raya (masuk lorong) sehingga petugas harus menarik selang untuk menjangkau titik kebakaran.
Sementara itu, Irwan Pateda, salah seorang tetangga, menuturkan kebakaran diketahui setelah mendengar bunyi gemercing di atap seng. Bersamaan dengan itu, terlihat kepulan asap tebal yang membumbung tinggi.
“Api cepat merembet ke rumah lain. Warga bersama petugas Babinsa berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,” ujar Irwan Pateda.
Api benar-benar dipadamkan pada pukul 17.10 wita. Di sisi lain, keluarga Samsudin Niode beserta keluarga lainnya yang menjadi korban kebakaran masih dalam keadaan syok.(andi/adm-02/gopos)
Baca juga: Perkenalkan, Dimas R Karim, Bupati Gorontalo Usia 10 Tahun