GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo memetakan permasalahan sampah di danau Limboto. Pemetaan masalah sampah ini dibahas pada diskusi multipihak yang digelar di Hotel Grand Q.
Mengutip arahan Kepala Bapppeda pada acara tersebut, Kepala Bidang Sosial Budaya Abd. Wahab Otaya menyampaikan bahwa Danau Limboto sebagai salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia. Menerima sampah baik yang dibawa oleh aliran sungai yang bermuara ke danau maupun buangan dari masyarakat yang menghuni sempadan danau.
“Sampah dan limbah rumah tangga telah menjadi masalah di daerah ini, belum lagi sampah dan limbah yang berasal dari aktivitas budidaya ikan tawar yang dilakukan oleh masyarakat,”ujar Abd. Wahab, Rabu (7/8/2109).
Baca juga : Temui Menteri Sofyan Jalil, Gubernur Gorontalo Perjuangkan Status Tanah Transmigran
Kabid menuturkan, diskusi ini bertujuan untuk memetakan secara detail permasalahan terkait pengelolaan sampah. Dan limbah rumah tangga di desa-desa yang berada di sempadan Danau Limboto.
Selain itu juga untuk mendapatkan informasi tentang kerja-kerja praktis yang telah dilakukan oleh para pihak dalam rangka pengelolaam sampah.
“Untuk selanjutnya hasil diskusi ini dirumuskan sebagai rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan ke 12 dalam SDGs,” tuturnya.
Diskusi ini turut dihadiri oleh Tim JICA sebagai salah satu mitra pembangunan pemerintah yang juga memberikan dukungan berupa pandangan dan masukkan secara komprehensif.
Baca juga : Komisi III DPRD Gorontalo Konsultasi PISEW ke Kementerian PUPR
Ada pula mitra pembangunan pemerintah serta narasumber yang berasal dari akademisi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo dan Organisasi masyarakat yang concern atas permasalahan yang dibahas. (rls/andi/gopos)