GOPOS.ID, GORONTALO – Kepala Bagian Pengawasan dan Penganggaran Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo, Yolanda Rahman menerima penghargaan dari Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo. Penghargaan ini diterima Yolanda setelah berhasil menggagas inovasi Siyola Asmara.
Siyola Asmara merupakan program sistem layanan dan pengelolaan aspirasi masyarakat. Program ini menunjang kinerja-kinerja Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo dalam memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi kepada anggota legislatif.
Atas inovasi tersebut, Yolanda Rahman berhasil mendapat penghargaan sebagai inovator dari Kemendagri. Penghargaan ini diterima di Ballroom Bappeda, Senin (19/02/2024).
Setwan DPRD Provinsi Gorontalo Sudarman Samad ikut mengapresiasi capaian dari Yolanda. Menurut Sudarman, capaian ini merupakan dedikasi yang tinggi dari Yolanda dalam membuat program Siyola Asmara.
“Semoga prestasi ini bisa membawa terobosan-terobosan baru lainnya dan dapat memotivasi pegawai sekretariat lain untuk sama-sama ikut memaksimalkan pelayanan serta menciptakan inovasi,” ujar Sudarman Samad.
Terpisah, Yolanda Rahman mengatakan bahwa inovasi ini dilahirkan berangkat dari Diklat Kepemimpinan Administrator. Setelah seleksi melalui bagian riset Bappeda kemudian ikut diseleksi di tingkat Pusat.
Menurutnya, proses seleksi inovasi ini tidak mudah. Apalagi persaingan di tingkat Pusat sebanyak 31 inovator untuk penilaian pemenuhan eviden sampai tersaring menjadi 11 inovasi hingga melahirkan 7 inoivasi.
“Nah alhamdulillah dari 7 inovasi yang dilahirkan ini program Siyola Asmara terpilih menjadi salah satunya,” ujar Yolanda.
Inovasi ini merupakan program aplikasi berbasis digital yang digunakan dalam menunjang kegiatan kunjung kerja pimpinan dan anggota legislatif pada saat reses, kunjungan kerja lapangan, rapat dengar pendapat maupun apirasi dari unjuk rasa.
Aplikasi yang bakal dijalankan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo ini akan mendokumentasikan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien secara digital, tidak memakan waktu lama tahapan pekerjaan.
“Ada pesan dari pak Yusharto Huntoyungo bahwa ASN itu harus mempunyai inovasi yang diciptakan tanpa harus mengeluarkan biaya banyak,” ujarnya menandas. (muhajir/gopos)