GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo melakukan upaya jalan keluar terkait sengketa lahan Bandara Djalaludin Gorontalo.
Salah satu upaya yang ditempu dengan melaksanakan rapat bersama antara kuasa hukum penggugat, Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Biro Hukum Setda Provinsi Gorontalo dan Perwakilan Bandara Djalaludin Gorontalo, Selasa (6/2/2024) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo.
Pada rapat tersebut, Komisi I Deprov Gorontalo menegaskan pentinya solusi konkret tentang lahan Bandara Djalaludin Gorontalo yang telah ada putusan inkrah atau putusan yang memiliki kekuatan hukum tetap dari Mahkamah Agung.
Adapun lahan yang disengketakan seluas 7.448 Meter Persegi yang terletak di Landasan Pacu Bandara Djalaludin Gorontalo. Perkara lahan ini dimenangkan oleh Pang Moniaga selaku penggugat terhadap Pemerintah Provinsi Gorontalo tentang kepemilihan lahan bandara.
“Saya kira penting sekali kita mencarikan solusi terkait masalah sengketa lahan ini. Apalagi permohonan eksekusi lahan sudah dilayangkan oleh penggugat,” ujar AW Thalib.
Menurut AW Thalib, Pemerintah dan Pihak Bandara harus gerak cepat dalam penyelesaian sengketa lahan ini. Mengingat Bandara adalah kebutuhan vital masyarakat untuk transportasi udara.
Adapun pelaksanaan rapat tersebut berlangsung alot dan belum melahirkan solusi. Komisi I Deprov Gorontalo meng-skorsing rapat tersebut sambil menunggu keputusan rapat yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Pihak Bandara hingga Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Besok ada pertemuan tingkat Nasional. Kita menunggu hasil rapat ini untuk dirapatkan di tingkat daerah. Insyaallah ada jalan keluar terhadap masalah sengketa lahan ini,” kata AW Thalib.
AW Thalib ikut menegaskan bahwa permohonan eksekusi lahan yang telah dilayangkan oleh penggugat adalah merupakan hal keperdataan dan dijamin oleh hukum.
“Sehingga kami meminta segera ada solusi supaya masalah ini tidak berdampak pada proses penerbangan,” kata AW Thalib. (muhajir/gopos)