GOPOS.ID, GORONTALO – Selain oleh pemerintah. Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) juga membutuhkan peran masyarakat serta para pemangku kepentingan (stakeholder).
Berangkat dari hal itu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II terus memperkuat kemitraan pengelolaan sungai dan embung. Langkah itu di antaranya dengan melakukan pembinaan kemitraan Pemerintah, Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan Kegiatan Tenaga OP Embung. Kegiatan pembinaan berlangsung di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (1/8/2019).
Kepala Satker OP SDA BWS Sulawesi II Moh.Isnaen Muhidin,ST.,MT menjelaskan, komunitas peduli sungai memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pengelolaan air melalui program-program non pemerintah. Demikian Tenaga Operasi dan Pemelihara (OP) Embung, yang sangat membantu dalam menjaga prasarana SDA.
“Saat ini sumber daya air yang ada mulai dikembangkan oleh masyarakat. Salah satunya Embung Dumati yang oleh dikembangkan oleh BUMDes setempat menjadi lokasi wisata,” ujar Moh.Isnaen.
Baca juga: 15.000 Kubik Gulma Dibersihkan di Danau Perintis
Menurut Moh.Isnaen, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melalui Dinas Pariwisata telah meminta kepada BWS Sulawesi II untuk mendata embung-embung yang mempunya potensi pariwisata.
“Untuk pengembangan tersebut tentunya membutuhkan peran masyarakat dan stakeholder agar sumber daya air yang ada tetap terjaga,” tandasnya.
Kegiatan pembinaan pembinaan kemitraan pengelolaan sungai dan embung oleh Pemerintah, Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan Kegiatan Tenaga OP Embung menghadirkan narasumber dari Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta Komunitas Peduli Sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan.(adm-02/gopos)