GOPOS.ID, GORONTALO – Keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bukan hanya tentang persamaan hak. Melainkan pula investasi dalam kebijakan yang lebih berdaya saing dan inklusif.
Hal ini disampaikan oleh Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Bone Bolango Dapil Kabila CS nomor urut 2, Rakhmatiyah Deu pada pelaksanaan tatap muka terbatas dengan masyarakat.
Menurut Rakmatiyah, perempuan adalah kelompok yang memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki. Namun kadang kala, suara perempuan dianggap sebatas pemenuhan jumlah suara saja tanpa memperhitungkan nilai pendapat atau aspirasi yang disampaikan.
“Oleh sebab itu, dibutuhkan representatif perempuan di DPRD yang memiliki daya dan kekuatan dalam memperjuangkan kebijakan yang lebih berdaya saing dan inklusif atau berkelanjutan,” kata Rakhmatiyah.
Hadir sebagai represetatif perempuan dalam kontensasi pileg DPRD Bone Bolango, Rakmatiyah Deu hadir bukan tanpa gagasan dan program. Dirinya menegaskan bahwa bersama NasDem program utamanya adalah mengeluarkan Gorontalo dari status daerah termiskin di Indonesia.
“Kita memiliki ide dan gagasannya terkait pemberdayaan UMKM dan upaya memajukan perekonomian masyarakat, sektor pendidikan atau peningkatan SDM. Ini juga merupakan gagasan dari Kakak Rachmat Gobel, yang antara lain bertujuan membuat Provinsi Gorontalo keluar dari status lima daerah miskin dan menjadi lima daerah terkaya di Indonesia,” ujar Rakmatiyah Deu.
Lebih lanjut, Rakmatiyah Deu ikut mengajak anak muda baik gen Z maupun milenial untuk menggunakan hak pilihanya dalam Pemilu 2024 nanti.
Dirinya mengatakan bahwa suara anak muda sangat penting dalam mementukan keterwakilan mereka dalam pengambilan keputusan di badan legislatif.
“Oleh karena itu penting keterlibatan milenial dan anak muda untuk andil dan aktif dalam pemilu kali ini. Suara kalian menentukan arah kebijakan ke depan,” ujarnya. (muhajir/gopos)