GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pihak kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo diminta ikut bertanggung jawab atas kematian mahasiswa baru saat mengikuti pengkaderan belum lama ini.
Tuntutan itu disampaikan mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kamis (19/10/2023).
Ketua Dema Fakultas Syariah IAIN Gorontalo, Nandito Hasan, menyampaikan ada beberapa tuntutan yang menjadi keresahan mahasiswa. Menurutnya kasus tersebut harusnya menjadi tugas bersama antara mahasiswa maupun birokrasi untuk mencari solusi bukan dengan menyalahkan panitia ataupun pihak mahasiswa.
“Yang menjadi tuntutan masa aksi sekarang adalah mengenai kematian korban, kita melihat ada indikasi bahwa pihak panitia atau pihak mahasiswa disalahkan disini padahal bukan cuma panitia yang disalahkan melainkan ini menjadi tugas kita bersama,” ujar Nandito saat diwawancarai selesai aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat IAIN Gorontalo, Kamis (19/10/2023)
Dirinya turut menyampaikan ungkapan kekecewaan atas ketidakhadiran Rektor IAIN Gorontalo. Padahal, kata Nandito, Rektor harusnya mengawal dan segera menyelesaikan kasus yang telah menghilangkan nyawa tersebut.
“Saya merasa miris dengan rektor yang berada di luar daerah sekarang karena seharusnya rektor segera menyelesaikan ini,” tandasnya.
Nandito berharap birokrasi bukan hanya menelusuri siapa yang salah namun harusnya birokrasi mencarikan solusi bagaimana terkait kasus tersebut
“Kami berharap pimpinan sama sama mengawal kasus ini karena kita lihat keikutsertaan dari birokrasi bukan untuk mencari solusi tapi mau mencari siapa yang salah,” tutupnya.(Rama/gopos)
Pret