GOPOS.ID, MARISA – Kepulan asap tebal mulai membumbung tinggi dari atap kantor Bupati Pohuwato. Massa aksi unjuk rasa yang sebelum memadati gedung bergegas keluar dan berkumpul di halaman. Mereka terus menyuarakan penolakan tali asih sebagai konpensasi pengalihan lahan untuk pertambangan.
Sedianya saat awal kebakaran terjadi, mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Pohuwato sedang menuju ke lokasi. Namun belum sampai di gerbang kantor Bupati Pohuwato, sejumlah massa aksi menghalau. Mereka melemparkan batu serta mengancam membakar mobil.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato, Iskandar Datau, mengatakan ada beberapa fasilitas yang di rusak oleh masa aksi, seperti kantor DPRD Pohuwato, Rumah Dinas Bupati Pohuwato, bahkan Kantor Bupati Pohuwato ludes terbakar.
“Sebagai gambaran rusak total kantor Bupati, saat dibangun tahun 2004 itu dengan anggaran Rp12 miliar,” ujar Iskandar, usai doa dan zikir bersama di belakang kantor Bupati Pohuwato, Jum’at (22/09/2023).
Lebih lanjut Iskandar mengaku, fasilitas daerah yang rusak belum bisa di hitung, karena banyak yang rusak termasuk rumah di Bupati Pohuwato.
“Mungkin kita estimasi dibandingkan dengan tahun sekarang dengan inflasi 20 tahun yang lalu, sudah kita tdak bisa hitung,” papar Iskandar
Dirinya menjelaskan walaupun gedung kantor Bupati terbakar pelayanan berjalan sebagaimana mestinya. Untuk sementara pelayanan akan di pindahkan di kantor Bupati Pohuwato sebelumnya.
“Ada 150 pegawai ASN di sekretariat Daerah akan dipindahkan di kantor bersama, pelayan tetap maksimalkan demi masyarakat Pohuwato,” tutup Iskandar (Yusuf/Gopos)