GOPOS.ID, GORONTALO – Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya melakukan kunjungan kerja di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Selasa (05/09/2023).
Pada kunjungan kerjanya, Penjagub Ismail memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yang telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Ismail menegaskan kembali disiplin bagi Aparatur Sipil Negara adalah sebuah kewajiban sebagai abdi negara dan jajaran Dinas Kesehatan diharapkan mempertahankan kinerjanya hingga berakhirnya tahun anggaran 2023.
“Saya hari ini ada tiga OPD yang dikunjungi yaitu Kominfo, Perhubungan dan Dinas Kesehatan, tiga-tiganya sudah melaksanakan tugas dengan baik, disiplinnya juga bagus, menindaklanjuti rekomendasi juga sudah cukup bagus, oleh karena itu saya minta dipertahankan dan ditingkatkan sampai dengan akhir tahun kita akan melaksanakan kegiatan masih ada waktu bulan saya kira itu,” ucap Ismail.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa menjelaskan kunjungan kerja Penjagub ke Dinas Kesehatan Provinsi adalah kesempatan yang baik untuk menyampaikan apa yang jadi capaian dan kinerja dinas Kesehatan dan juga mendapat masukan dari Penjagub terkait evaluasi yang dilakukan.
“Insya Allah kita akan segera tindak lanjut dan kita berharap di akhir tahun itu bisa diselesaikan,” kata Anang.
Selain itu, Anang mengungkapkan hasil pengukuran dan penimbangan bayi dan balita selama pelaksanaan Bulan Bakti Posyandu yang diinput dalam aplikasi e-PPGBM dengan temuan anak stunting sebanyak 5.073 anak balita stunting atau 6,2%, Underweight 7,8% dan wasting sebesar 3,8%. Terkait data stunting, Anang mengungkapkan sebanyak 228 pegawai dinas Kesehatan Provinsi akan menjadi orang tua asuh dan untuk OPD dan lintas sektor terkait lainnya akan dikoordinasikan lebih lanjut.
“Data yang sudah kita petakan perdesa itu kita akan sampaikan ke ketua tim penanggulangan stunting di Provinsi Gorontalo yaitu kepala Dinas Pangan kemudian tadi Pak Gubernur pesan untuk agendakan dalam sebuah pertemuan yang melibatkan dari Kabupaten/Kota dan juga dari BKKBN,” pungkas Anang.
Kadinkes Anang pada kesempatan itu menjelaskan capaian dan inovasi yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi yaitu Optimalisasi e-PPGBM, Intervensi Non Material dalam penanggulangan stunting dalam bentuk aplikasi pengukuran dan penimbangan anak balita dengan menggunakan infrared, layanan psikologi online, Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BIAAS), Kerjasama Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk pendampingan puskesmas dalam upaya penurunan angka kematian bayi, Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka implementasi Multiple Micronutrient Suplement (MMS), puskesmas yang telah melaksanakan transformasi layanan primer, pengembangan 10 (sepuluh) layanan primer di rumah sakit umum daerah, Laboratorium Kesehatan daerah berkualitas dan berdaya saing dan meningkatkan status RSUD dr. Hasri Ainun Habibie menjadi kelas B, akreditasi paripurna dan Zona Integritas-Wilayah Bebas dari Korupsi. (Putra/Gopos)