Oleh: Hasanuddin Djadin
Orang selalu lupa dengan ini: ambang batas parlemen atau Parliamentary Thershold (PT) secara nasional. Ambang batas parlemen adalah batas minimal suatu partai untuk memeroleh kursi di parlemen.
Sesuai Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, ambang batas parlemen DPR RI ditetapkan sebesar 4 persen dari jumlah suara nasional. Dengan ketentuan tersebut maka setiap partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 harus bisa mendapatkan minimal 4 persen suara nasional untuk bisa menempatkan wakilnya di DPR RI. Bila tidak mencapai itu, maka perolehan suaranya dihapus dan alokasi kursi yang tersisa akan diberikan kepada parpol-parpol yang memenuhi ambang batas 4 persen itu.
Semua survei menunjukkan bahwa secara nasional hanya akan ada 6 parpol yang melewati ambang batas itu. Sementara parpol-parpol yang terancam mengatakan bahwa itu hanya survei, bukan hasil Pemilu.
Terlepas dari percaya semua survei atau tidak percaya pada hasil survei, saya men-simulasikan formasi DPR RI dari Gorontalo bakal seperti ini: Nasdem 1 kursi, Gerindra 1 kursi. Perhitungan formasi ini telah dijelaskan di tulisan saya sebelumnya. Lalu jatah kursi yang ketiga? Apakah Golkar atau PPP, ini yang menarik.
Dengan modal Ketua DPW yang juga Bupati Gorontalo (daerah pemilih terbanyak di Gorontalo), PPP berpeluang menyalip perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024. Jik nantinya PPP melampaui suara Golkar pertanyaannya apakah PPP yang berhasil “duduk”? Di sinilah hitungan nasional menjadi berpengaruh. Apabila secara nasional PPP tidak mencapai ambang batas 4 persen, dan apabila Golkar mencapai ambang batas itu, maka kursi ketiga dari Gorontalo akan otomatis diambil Golkar. Sebaliknya, jika secara nasional PPP mencapai ambang batas 4 persen itu maka kursi ketiga akan tetap diduduki PPP.
Kekuatan dan berbagai macam sumber daya dimiliki oleh Rachmad Gobel. Dia pasti akan berusaha memenangkan Nasdem. Apalagi, ini pertaruhannya menjadi gubernur sesuai keinginan banyak orang. Gobel akan all out.
Elnino Mohi di Gerindra punya modal satu bupati di Pohuwato dan puluhan ribu orang yang telah menikmati beasiswa jalur aspirasinya. Partainya adalah satu-satunya partai yang ketumnya menjadi capres.
Rusli Habibie, di samping ketua partai juga punya modal sebagai mantan Gubernur dua periode di Gorontalo. Hal yang sama juga menjadi modal Yasin Limpo di Sulsel dan Anwar Adnan di Sulbar ketika bertarung di Pileg 2019.
PPP mengusung mantan Wagub dan Istri Bupati Gorontalo Fory Naway yang tampaknya nanti bakal diusung jadi bupati menggantikan suaminya.
Pemilu kali ini akan menegangkan. Kita tunggu siapa yang ditentukan Tuhan mewakili rakyat Gorontalo di DPR RI. Hanya 3 (tiga) kursi. (***)