GOPOS.ID, GORONTALO – Kenaikan indeks harga konsumen atas kelompok makanan, minuman dan tembakau membuat Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,59 persen (month to month/mtm) pada bulan Juni 2023.
Angka inflasi Kota Gorontalo tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka inflasi Nasional yang hanya 0,14 persen (mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengatakan, inflasi Kota Gorontalo terjadi karena ada momen hari raya Idul Adha.
“Nilai inflasi cukup tinggi ini sangat relevan dengan jelang hari raya Idul Adha,” ujar Mukhanif secara virtual, Senin (3/7/2023).
Dari 11 kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi inflasi Juni 2023, yakni sebesar 1,56 persen. Dikatakan Mukhanif, kenaikan kelompok ini berasal dari sejumlah komoditas strategis seperti tomat, beras, cakalang, malalugis dan yang lainnya.
Mukhanif juga menyoroti kelompok transportasi yang menyumbang inflasi sebesar 0,88 persen, di mana ada kenaikan harga tiket pesawat angkutan udara dan taksi online roda empat.
“Kelompok transportasi ini secara hitungan, kami hitung memang ada kenaikan harga,” tambah Mukhanif.
Walaupun cukup tinggi, inflasi bulanan Juni 2023 masih lebih rendah jika dibandingkan bulan Juni tahun lalu sebesar 1,65 persen (mtm). Sementara secara tahunan, Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 2,07 persen (year on year/yoy).
Sedangkan sepanjang tahun 2023, Kota Gorontalo sudah mengalami inflasi sebesar 0,89 persen (year to date/ytd).(adm03/gopos)