GOPOS.ID – Bagi pecinta film bergenre sejarah, His Only Son bisa menjadi rekomendasi. Apalagi bertepatan dengan momen hari raya Idul Adha.
His Only Son yang diproduksi Commissioned Pictures dan RockBridge Produktions sejatinya telah dirilis sejak Maret 2023 di Amerika Serikat.
Film yang menceritakan tentang Abraham, atau bagi umat muslim dikenal dengan Nabi Ibrahim ini dibintangi Nicolas Mouawad, Sara Seyed, Daniel da Silva, Edaan Moskowitz hingga sejumlah aktor bertalenta lainnya.
His Only Son ditulis dan disutradarai oleh David Helling berdurasi 1 jam 46 menit. Film ini memiliki rating IMDb 6,4/10 dan skor 82 persen dari Rotten Tomatoes.
His Only Son mengambil kisah dalam Perjanjian Lama Kitab Kejadian 22:1 itu bercerita tentang kisah Abraham (Nicolas Mouawad) yang diuji oleh Tuhan untuk mengorbankan putranya, Ishak (Edaan Moskowitz) di gunung Moria.
Saat melakukan perjalanan ke tempat yang dituju, Abraham diliputi dengan kenangan di mana dia bersama istrinya, Sarah (Sara Seyed), telah lama menantikan seorang anak yang telah dijanjikan. Namun sesaat sebelum dikorbankan, malaikat datang dan mengganti Ishak dengan seekor domba jantan.
Jika ditarik dalam versi Islam, kisah yang melatarbelakangi hari raya Idul Adha atau hari raya kurban itu mengisahkan bahwa yang dikorbankan adalah Ismail. Namun tidak sedikit juga yang berpendapat bahwa yang dikorbankan itu adalah Ishak. Manakah yang benar?
Meski demikian, terlepas siapakah yang dikorbankan Abraham atau Nabi Ibrahim, yang patut diambil dari peristiwa ini adalah hikmahnya.
Bagaimana Ibrahim sangat mencintai Allah, demikian pula Allah yang Maha Penyayang mencintai Ibrahim sebagai hambaNya yang saleh. Hanya saja, kecintaannya hampir terduakan setelah Ibrahim memiliki anak. Sampai akhirnya diuji oleh Allah untuk membuktikan cintanya kepada Tuhan masih murni.
Ibrahim sebagai seorang ayah yang sangat mencintai anaknya yang telah lama dirindukannya, dengan ikhlas mematuhi perintah Allah untuk menyembelihnya. Demikian juga anaknya, begitu mengetahui hal itu merupakan perintah Allah, langsung menerima tanpa penolakan.(*)