GOPOS.ID, GORONTALO – Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo Ismail Pakaya meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus tanggap dalam menghadapi isu inflasi, terutama pada komoditas penyumbang inflasi di Provinsi Gorontalo menjelang hari raya Idul Adha.
“Saya minta kepada bupati wali kota, kemudian BI, BPS, Bulog dan TPID baik provinsi, kabupaten dan kota untuk mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan, khususnya komoditas bergejolak seperti bawang, rica (cabai rawit) dan tomat, dari distribusi sampai ke pasar-pasar,” kata Ismail saat High Level Meeting TPID yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo, Selasa (13/6/2023).
Sementara itu, Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan, sinergi antar pemerintah daerah, instansi vertikal dan seluruh komponen perlu ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi.
Adapun tindak lanjut atau rekomendasi dari pertemuan tersebut di antaranya, yakni mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan bergejolak, khususnya beras, cabai rawit, bawang merah, tomat dan minyak goreng melalui pemanfaatan Early Warning System atau pemantauan langsung seiring dengan risiko meningkatnya permintaan menjelang Idul Adha berdasarkan pola historis atau musiman.
Kemudian seluruh stakeholder diharapkan dapat mendorong keterjangkauan harga komoditas bahan pokok melalui pelaksanaan operasi pasar murah, gelar pangan murah atau Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi Gorontalo (BLP3G) yang lebih intensif menjelang Idul Adha.
Selain itu dengan mengintensifkan gerakan menanam cabai rawit di pekarangan rumah sebagai upaya dalam mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang Idul Adha.
Terakhir, menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan, khususnya beras di tengah perubahan iklim kemarau panjang El Nino melalui penyaluran Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat oleh Bulog Gorontalo untuk masyarakat miskin selama tiga bulan.(adm03/gopos)