GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan bagaimana cara Pemerintah Kota Gorontalo mengatasi pengangguran di daerah.
Hal ini diungkapkan olehnya usai menghadiri afternoon coffe, kompas collaboration forum – city leaders community – Apeksi Sinergi Ke 6 dengan tema Kepemimpinan Kota Menyongsong 2045 serangkaian HUT Apeksi Ke XXIII di Kota Palembang, Rabu (7/6/2023).
“Melalui latihan Kerja kita akan mendidik mereka untuk bekerja bisa memperoleh latihan kerja,” ungkapnya.
Kata Marten, dengan demikian pihaknya bisa menyiapkan generasi yang akan datang. Hal ini sebagai dampak dari pada bonus demografi yang kuncinya adalah bagaimana supaya pemerintah juga mampu untuk mengatasi pengangguran.
“Alhamdulillah sesuai hasil survei dari Kompas menunjukkan bahwa Kota Gorontalo itu tingkat penganggurannya terbuka tapi penduduk usia kerja tinggi,” Ujar Marten.
“Artinya kita mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka pencari kerja,” tegas dia.
Marten membeberkan, ada beberapa strategi yang diterapkan Pemerintah Kota Gorontalo dalam mengatasi pengangguran yakni agar mereka para pencari kerja bisa memiliki kemampuan yang pertama ialah dilatih di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Melalui latihan Kerja kita akan mendidik mereka untuk bekerja dan bisa memperoleh latihan kerja dan dengan demikian pengangguran bisa teratasi,” ujarnya menerangkan.
Terakhir kata Marten, pemerintah kota bisa menunjukkan, tingkat pengangguran di Kota Gorontalo dibawah rata-rata nasional serta mampu menyiapkan lapangan pekerjaan.
“Yang kedua kita juga melakukan terobosan digitalisasi UMKM agar naik kelas, kita berikan dari sisi permodalan perizinan dan pemasaran,” ucap Marten.
“Bonus demografi itu harus kita pikirkan dari sekarang agar tidak menjadi obat tapi itu menjadi potensi bagi kita untuk menuju Indonesia lebih maju,” pungkas Marten. (Putra/Gopos)