GOPOS.ID – Satu daru tiga orang dewasa di Amerika memiliki jam tidur yang tidak cukup dari data American Academy of Sleep Medicine (AASM).
Begitu juga dengan kita yang mungkin pernah atau sering mengalami kekurangan tidur. Mengutip dari laman yoursay.id bahaya apa saja yang akan menyerah kita yang tidak tidur selama 24 jam?
1. Hormon stres meningkat
Kalau kamu gampang mengeluh stres, bisa jadi disebabkan karena kamu kekurangan tidur. Menurut John Cline, asisten profesor psikologi klinis Yale School of Medicine, ketika kamu kekurangan tidur, badan akan meningkatkan hormon kortisol dan adrenalin untuk mengimbangi badan kamu yang merasa lelah.
2. Mengganggu hubungan kamu dengan orang lain
Seseorang yang kekurangan tidur kemudian mengalami stres biasanya akan lebih mudah marah. Orang di samping kita yang diam saja bahkan terlihat bersalah di hadapan kita jika kita sedang mengalami stres.
Selain itu menyadur dari laman Healthline, akan sulit bagi kamu untuk membuat sebuah keputusan. Hal itu disebabkan karena kamu kelelahan dan mengalami pusing dan kesulitan berkonsentrasi.
3. Meningkatkan risiko kecelakaan
Berdasarkan penelitian Lamond dan Dawson “Quantifying the performance impairment associated with fatigue”, seseorang yang tidak tidur selama 24 memiliki gangguan kognitif yang sama dengan yang dialami orang-orang yang minum alkohol 0,1 persen.
Kamu akan merasakan perhatianmu menurun, pendengaran terganggu, sampai penurunan koordinasi tangan-mata.
4. Menimbulkan berbagai penyakit
European Heart Journal menyebutkan jika seseorang yang tidak tidur kurang dari 5 jam per malam ataupun lebih dari 9 jam per hari bisa menyebabkan kesehatan jantung menurun. Sehingga memungkinkan peluang kamu untuk terkena penyakit jantung koroner ataupun stroke.
Berapa jam sebaiknya kamu tidur?
Jadi, kalau kamu merasa mengalami 4 hal di atas bisa jadi karena kamu kekurangan tidur atau karena kamu memiliki jam tidur yang salah. Terus bagaimana sebaiknya kamu tidur? Kamu perlu untuk mengetahui berapa jam sebaiknya kamu tidur?
Berikut referensi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk jam tidur berdasarkan kategori usia:
Bayi baru lahir: 14-17 jam
Infants (0-1 tahun): 12-16 jam
Toddlers (2-3 tahun): 11-14 jam
Preschool-age children (3-5 tahun): 10-13 jam
School-age children (6-12 tahun): 9-12 jam
Remaja: 8-10 jam
Dewasa: 7-9 jam
Cara mengurangi resiko kekurangan tidur
Lalu bagaimana kalau kamu terpaksa harus tidak tidur? Dilansir dari jurnal berjudul “The impact of sleep deprivation on food desire in the human brain”, kamu perlu mengatur makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
Untuk mengurangi rasa lelah karena kekurangan tidur, kamu perlu memilih makanan yang mengandung lemak rendah namun, tinggi protein. Kamu dapat mengonsumsi kacang-kacangan, selai kacang, keju cottage, atau tahu.
Selain mengatur makanan yang dikonsumsi, kamu juga perlu menjaga badan agar tetap terhidrasi. Dehidrasi akan memperburuk resiko kelelahan seperti pusing dan kesulitan berkonsentrasi. Jadi, disarankan bagi kamu untuk minum banyak air. (Suara/Putra/Gopos)