GOPOS.ID, GORONTALO – PT Nusantara Karbon Riset Indonesia (NKRI) bersama perwakilan Carbon Market (pasar karbon) Amerika Serikat tertarik dengan potensi terumbu karang dan mangrove Gorontalo.
Mereka berniat akan mengubah terumbu karang dan mangrove Gorontalo menjadi sebuah karbon organik.
Sebelumnya apa sih pasar/perdagangan karbon itu? Dihimpun Gopos.id dari berbagai sumber, pasar karbon sejatinya masih merupakan hal yang baru di Indonesia walau di negara ini punya potensi yang sangat besar. Dan sejauh ini belum ada mekamisme komprehensif terkait pasar atau bursa karbon ini.
Mengutip penjelasan United Nation Development Programme (UNDP), pasar karbon merupakan sebuah sistem perdagangan di mana kredit karbon diperjualbelikan. Individu atau perusahaan dapat menggunakan pasar karbon untuk mengkompensasikan emisi gas rumah kaca mereka yang melebihi dengan ketentuan kredit karbon.
Dengan begitu, tujuan utama perdagangan karbon ini adalah mengurangi dampak gas rumah kaca secara signifikan.
“Jadi Carbon Market USA itu bekerja sama dengan perwakilan mereka di Indonesia yaitu PT. NKRI. Di Indonesia itu baru ada Kalimantan Timur yang sudah menjalankan bisnis ini dan itu dibiayai oleh Norwegia. Mereka yang dari Amerika ini mau coba untuk masuk ke Gorontalo,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Faisal Lamakaraka, Selasa (30/5/2023).
Dalam pertemuan PT NKRI dan perwakilan Carbon Market Amerika, Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo Ismail Pakaya memberikan restu selama atas ketertarikan perusahaan, apalagi untuk berinvestasi, selama tidak menyalahi regulasi yang sudah ada.
“Intinya ini baru pertemuan awal, mereka hanya ingin memperkenalkan kita terkait bisnis. Prosesnya masih panjang, masih banyak yang harus dilewati. Kita hanya patut berbangga mereka tertarik dengan kawasan mangrove dan terumbu karang di Gorontalo,” jelas Faisal.(adm03/gopos)