GOPOS.ID – Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan pengembangan Ibu Kota Masa Depan Indonesia (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur akan dilakukan dengan tetap memastikan kelestarian satwa liar.
“Kami akan memastikan bahwa konservasi satwa liar dipertahankan di ibu kota baru Indonesia,” kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, dalam siaran pers yang diterima pada hari Senin (22/5/2023).
Komitmen OIKN untuk membangun kota hutan di Nusantara akan diwujudkan dengan membuat kebijakan untuk melindungi satwa liar di daerah tersebut, tambahnya.
Misalnya, koridor satwa liar akan dibangun di Jalan Tol IKN Nusantara yang akan dirancang berdasarkan kebutuhan satwa liar di setiap kawasan sehingga satwa tetap dapat bergerak di dalam kawasan tanpa terganggu oleh pengoperasian jalan raya, katanya.
Koridor tersebut akan dikembangkan di Jalan Tol IKN Nusantara segmen 3B East Kalimantan Kariangau Terminal (KKT) Persimpangan Kariangau-Tempadung serta segmen 5A Jembatan Tempadung Intersection-Balang Island.
Kedua segmen yang terletak di selatan IKN ini akan menghubungkan ibu kota masa depan dengan kota Balikpapan dan Kawasan Industri Kariangau (KIK). Mereka akan memiliki empat koridor satwa liar di sekitar Sungai Wain.
“Koridor satwa liar sedang dibangun untuk memastikan keamanan hewan liar yang bergerak dan hidup di dalam kawasan,” kata Safitri.
Koridor dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Koridor satwa liar dapat dikembangkan di atas atau di bawah (jalan tol), tergantung pada kondisi di lapangan atau lanskap geografis dan lingkungan di sekitar jalan raya,” kata Safitri.
Sebelumnya Deputi OIKN untuk transformasi hijau dan digital, Mohammed Ali Berawi, mengatakan bahwa otoritas sedang mempersiapkan untuk membangun ladang surya di IKN pada tahun 2024 untuk mewujudkan ibukota masa depan sebagai kota cerdas dan hijau.
Fasilitas pembangkit listrik tenaga surya direncanakan akan dikembangkan di IKN Zona 3 dan menghasilkan sekitar 50 megawatt (MW) daya, katanya.(Antara)