GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Gorontalo periode Februari 2023. Hasilnya, kondisi tingkat pengagguran terbuka Gorontalo atau TPT terendah kedua setelah Sulawesi Barat dalam skala Nasional.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengatakan, tingkat pengguran terbuka Gorontalo berada di angka 3,07 persen. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tingkat pengguran terbuka secara Nasional yang berada di angka 5,45 persen.
“Jadi TPT tertinggi tercatat di Provinsi Banten sebesar 7,97 persen dan terendah Sulawesi Barat sebesar 3,04 persen. Gorontalo berada di posisi kedua terendah setelah Sulawesi Barat,” ujar Mukhanif.
Mukhanif menjelaskan, angka ini berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023. Hasil survei tersebut mengemukakan jumlah angkatan kerja sebanyak 642.671 orang, naik 34.743 orang dibanding Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 2,81 persen poin.
“TPT Februari 2023 sebesar 3,07 persen atau mengalami penurunan 0,18 persen poin dibandingkan Februari 2022 dan mengalami penurunan 0,34 persen poin jika dibandingkan Februari 2021,” ujar Mukhanif.
Sementara, penduduk yang bekerja sebanyak 622.929 orang, naik 34.782 orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan utama di Provinsi Gorontalo pada kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta kategori Perdagangan Besar Eceran, Transportasi, Penyimpanan, Akomodasi dan Layanan Makanan sebesar 387.821 jiwa atau mencapai 62,26 persen. Sebanyak 435.281 orang (69,88 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik
7,65 persen poin dibanding Februari 2022.
Mukhanif mengatakan, rendahnya tingkat pengagguran terbuka Gorontalo merupakan kondisi yang baik. Meski begitu, Mukhanif juga menekankan mengenai presentase angkatan kerja yang berada pada kategori kerja namun statusnya pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran.
“Persentase setengah penganggur naik 3,25 persen poin dan pekerja paruh waktu turun 4,61 persen poin dibandingkan Februari 2022. Ini juga menjadi perhatian karena menggambarkan tingkat kesejahteraan,” ujar Mukhanif. (muhajir/gopos)