GOPOS.ID, LIMBOTO – Investasi lestari makin hari makin mendapat perhatian dalam pasar modal di Indonesia. Di samping membawa keuntungan bagi daerah, investasi lestari turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Sejak Desember 2018, para kabupaten yang menjadi anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) telah disiapkan menyusun portofolio investasi lestari yang berdaya saing. Yakni melalui program Master Class Investasi Lestari. Sektor perkebunan ditetapkan sebagai prioritas.
Komoditas strategis yang disepakati sepanjang 2019 antara lain kopi, kakao, sawit, karet, kelapa, rempah dan hasil hutan bukan kayu (HHBK).
“Investasi lestari ini tidak hanya memberikan peluang bagi kabupaten untuk sekadar mengembangkan bisnis. Tetapi juga investasi yang mendukung visi lestari kabupaten. Sehingga investasi lestari ini merupakan investasi yang diharapkan di masa depan,” kata Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
Baca juga: Jamaah Haji Gorontalo Berangkat 26 Juli 2019
Penyampaikan itu disampaikan Nelson Pomalingo yang juga Koordinator Program Bidang Pengembangan Bisnis dan Investasi LTKL saat berbicara pada Executive Dialogue dan Business Matching Forum, Kamis (4/7/2019). Business Matching Forum merupakan rangkaian kegiatan APKASI Otonomi Expo 2019 dan puncak program Master Class Investasi Lestari seri komoditas. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Convention Center ini diikuti oleh lebih dari 40 kabupaten seluruh Indonesia.
Kabupaten yang telah mempersiapkan portofolio investasi lestari ini berkesempatan berinteraksi langsung di hadapan lebih dari 50 jejaring mitra maupun calon mitra investor yang berpotensi memberikan investasi. Baik sisi pendanaan, bantuan teknis serta jejaring (network).
Sementara itu Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar yang juga Sekjen APKASI menyampaikan, Master Class Investasi Lestari ini merupakan pendekatan baru yang inovatif. Pendekatan yang mengajak kabupaten untuk secara aktif ‘jemput bola investasi lestari’. Investasi lestari ini tidak hanya memiliki kewajiban terhadap pelestarian lingkungan. Tetapi juga menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai target utama investasi.
“Pendekatan Master Class Investasi Lestari ini diharapkan dapat menjadi pemantik gotong royong di kabupaten” ujar Najmul Akhyar.(hasan/gopos)