GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo akan menyelenggarakan Sensus Penduduk (SP) secara langsung pada bulan September mendatang sebagai tahap lanjutan dari SP online.
Guna kelancaran pelaksanaan SP secara langsung tersebut, BPS Provinsi Gorontalo akan menurunkan 893 petugas pencacah.
“Jumlah petugas ini berkurang dari rancangan awal kami sebanyak 1.700 karena adanya refocussing anggaran untuk Covid-19,” kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati, usai melaporkan progres SP 2020 secara langsung kepada Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim di rumah jabatan Wagub, Kamis (27/8/2020).
Herum menjelaskan, petugas pencacah SP 2020 yang direkrut oleh BPS Provinsi Gorontalo selain harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, juga harus mengikuti skrining atau pemeriksaan kesehatan dengan rapid test untuk mengantisipasi penularan virus Corona.
Petugas pencacah juga dilengkapi dengan alat pelindung diri berupa masker, handsanitizer atau pembersih tangan, pelindung wajah, dan sarung tangan.
“Seluruh petugas kita rapid test, kalau reaktif, terpaksa tidak kami akomodir,” ujarnya.
Tahap lanjutan SP 2020 akan didahului dengan kegiatan kickoff yang direncanakan akan dibuka langsung oleh Wagub Idris Rahim pada tanggal 2 September 2020.
Durasi waktu SP secara langsung selama bulan September, dan ditargetkan pendataan di Provinsi Gorontalo akan selesai dalam 15 hari.
“Pada SP online sudah ada 27 persen lebih dari jumlah penduduk Gorontalo yang sudah tercatat. Jadi masih ada 72 persen lagi yang akan kami catat pada SP langsung, yang ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari,” tandas Herum. (rls/adm-01/gopos)