GOPOS.ID, GORONTALO – Jamaah Haji Kloter 28 UPG dari Embarkasih Haji Antara Provinsi Gorontalo melalui Bandar Udara Djalaluddin, Selasa (20-5-2025).
Sebelum diberangkatkan, sejumlah 393 Calon Jamaah Haji (CJH) telah dilakukan pemeriksaan keamanan penerbangan di Mess Haji Gorontalo oleh Petugas Avsec Djalaluddin untuk memastikan seluruh barang bawaan CJH aman dan sesuai ketentuan penerbangan internasional.
Selanjutnya, Calon Jamaah Haji Kloter 28 dilakukan pelepasan secara langsung oleh Gubernur Gorontalo, Dr. Ir. H. Gusnar Ismail, M.M. bersama Ketua DPRD Prov. Gorontalo, didampingi stakeholder terkait.
Kepala Kantor UPBU Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani menyampaikan Rombongan Calon Jamaah Haji diberangkatkan dari Mess Haji Gorontalo ke Bandara Djalaluddin menggunakan bis sebanyak 22 unit secara bertahap dari Pukul 17.54 LT.
Terhadap 393 Calon Jamaah Haji (5 menggunakan kursi roda) dibagi dalam 2 penerbangan, yakni; Lion Air JT3891 tujuan UPG yang mengangkut 201 Penumpang (196 CJH dan 5 Panitia) dan JT3893 yang mengangkut 203 Penumpang (197 CJH dan 6 Panitia).
Penerbangan Pertama, Lion Air JT3891 berangkat pada pukul 19.20 LT, dan Penerbangan kedua, Lion Air JT 3893 berangkat pada pukul 20.10 LT, selanjutnya seluruh jamaah haji akan diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda dari UPG pukul 03.40 dini hari.
Seluruh proses pemberangkatan dilakukan pengawasan oleh inspektur Keamanan Penerbangan, Angkutan Udara, Kelaikan dan Navigasi Otban Wilayah VIII Manado.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, H. M. Muflih B. Fattah yang juga Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Gorontalo, menyampaikan sambutan sekaligus laporan keberangkatan jemaah.
Kakanwil menjelaskan bahwa berdasarkan data pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), masa tunggu jemaah haji Provinsi Gorontalo saat ini telah mencapai 17 tahun. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa keberangkatan ini adalah nikmat luar biasa yang patut disyukuri oleh para jemaah.
Kakanwil juga menggarisbawahi tema haji tahun ini, yakni Haji Ramah Lansia dan Disabilitas. “Pemerintah menetapkan kebijakan layanan prioritas bagi jemaah lanjut usia dan disabilitas agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan lebih mudah dan nyaman,” jelasnya. (Putra/Gopos)