GOPOS.ID, KWANDANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) tahun depan akan menerapkan yang namanya responsif gender. Itu dilakukan sebagai wujud implementasi pengarusutamaan gender sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2000.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gorut, Ridwan Yasin menjelaskan setiap program kegiatan harus responsif gender. Semisal Organisasi Perangkat Daerah (OPD), benar-benar memperhatikan keseimbangan antara peran perempuan dan laki-laki dalam tataran program kegiatan maupun outcome.
“Seperti di bidang pertanian. Harus memberikan porsi yang besar terhadap perempuan untuk beraktivitas, ruang sesuai dengan kodratnya,” jelas Ridwan saat memberikan materi penguatan kepada para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Gorontalo Utara.
Peran perempuan yang dimaksud kata Ridwan, bukan berarti pekerjaan (posisi) laki-laki kemudian diambil alih oleh perempuan. akan tetapi ada ruang dan porsinya masing-masing sesuai dengan kodratnya.
Dirinya berharap responsif gender ini benar-benar terwujud. Sebab itu juga merupakan visi dan misi dari Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara.
Disamping menjadi visi dan misi kepala daerah juga merupakan program pemerintah pusat. Sehingga daerah wajib mewujudkannya.
“2021 Gorontalo Utara penganggaran benar-benar harus berbasis memperhatikan kesetaraan posisi perempuan dan laki-laki,” kata Ridwan.
Responsif gender dapat disematkan kepada kebijakan yang telah mengintegrasikan perspektif gender di dalamnya. Baik pada proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.(isno/gopos)