GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, kembali memberikan penghargaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai telah mengabdi dengan baik, Senin (17/2/2020).
Hal ini diberikan saat apel korpri bulanan setiap tanggal 17 yang digelar Pemkot Gorntalo bersama seluruh ASN dilingkungan Pemkot Gorontalo, di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Walikota Gorontalo, Marten Taha.
Penghargaan ini berupa penyerahan secara simbolis penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya Kepada 126 ASN Kota Gorontalo yang telah mengabdi selama 10, 20 atau 30 Tahun, dari Presiden RI.
Penghargaan ini diberikan kepada ASN yang melaksanakan tugas pengabdianya dengan penuh kecakapan kejujuran dan disiplinan, tanpa cacat.
“Karena kalau bekerjanya cacat, maka tidak akan dapat penghargaan. Untuk itu saya menyampaikan selamat kepada seluruh ASN yang diberikan penghargaan. Memang tidak mudah untuk menjaga integritas, disiplin, kinerja, kejujuran, dan semua yang dituntut bagi setiap pegawai negeri sipil selama terus-menerus. Jangankan 10 tahun, satu tahun saja susah, itu sulit untuk dijaga,” ungkap Marten.
“Contohnya baru mau ikut apel seperti ini bahkan sudah mulai sambutan wali kota masih ada yang masuk masuk. Sudah terlambat, tidak disiplin. Tidak akan dapat itu, setya lencana. Itupun kalau DKPP rajin melakukan evaluasi,” timpa Wali Kota dua periode.
ASN yang mendapatkan penghargaan ini selalu dievaluasi berjenjang dari setiap tempatnya bertugas. Di bidang pendidikan sebagai guru, sebagai media suara, sebagai penyuluh, ataupun di segala instansi pemerintah yang setiap bulan dan tahun sering diavaluasi secara berjenjang.
Baca juga:Â Peluang PNS Sulit, Wali Kota Gorontalo Bakal Buka P3K
Dirinya menekankan agar berkomitmen untuk menjalankan tugas fungsi dan kewenangan sesuai dengan jabatan masing-masing.
Karena itu, dirinya mengingatkan pada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Gorontalo agar selalu terbuka pikiran. Terus melakukan inovasi, menyederhanakan proses kerja, memberikan pelayanan yang berkualitas, memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
“Menjaga sinergitas baik, secara horizontal maupun secara vertikal untuk melakukan komunikasi ke bawah koordinasi ke samping dan konsultasi ke atas. Agar tidak terjebak dengan egosektoral, egoorganisasi, atau ego-program masing-masing. Semua program itu terintegrasi hanya terpisah, pada setiap bidang yang dilakukan oleh masing-masing bidang sesuai dengan tugas pokok program yang ada di dinasnya,” tandas Marten. (Aldy/gopos)