GOPOS.ID, GORONTALO – Bencana kebakaran sebanyak 385 rumah di Kelurahan Siduarjo, Kacamatan Baloan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi tengah pada Minggu, (2/2/2020) memancing solidaritas masyarakat Gorontalo untuk memberikan bantuan.
Bantuan untuk korban kebakaran di Tolitoli ini, diwujudkan masyarakat Gorontalo yang di dominasi oleh pemuda dengan mengumpulkan bahan logistik, maupun dana yang dikumpulkan sendiri, maupun dari donatur yang didapatkan.
Berdasarkan pantauan Gopos.id, terdapat 13 titik di Kota Gorontalo terdapat aksi solidaritas pemuda, menggalang dana untuk membantu korban bencana kebakaran di Tolitoli, Kamis (6/2/2020).
13 titik tersebut, tersebar mulai dari simpang lima Kota Gorontalo, sampai ketiga simpang empat di sepanjang Jalan Andalas.
Baca juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Fokus Tangani Sungai Bolango dan Tamalate
Selajutnya di sepanjang Jalan Panjaitan, yaitu di depan kampus UNG, Diler Kawasaki, hingga Perempatan Masjid Baiturrahman. Selain itu di simpang tiga Jalan Kalimantan, simpang tiga Jalan Arif Rahman hakim dan terakhir di simpang empat Lampu Merah Jalan Arif Rahman Hakim, Kompleks Pasar Central, Jalan Gelaei Kota, Hingga simpang tiga lampu merah Jalan Sudirman Kota Gorontalo.
Aksi tersebut digerakkan oleh berbagai organisasi kemahasiswaan, solidaritas pemuda Gorontalo, komunitas profesi, hingga masyarakat lepas yang merasa peduli dengan korban bencana yang kehilangan harta benda. Dimana dalam kejadian ini memakan satu orang korban jiwa yang telah hangus terbakar.
Riska Umar, Koordinator Lapangan pada aksi dan digelar di Lampu Merah Jalan Arif Rahman Hakim mengungkapkan bahwa gerakan itu harus dilakukan. Agar beban yang diderita masyarakat korban bencana bisa diringankan, Apalagi daerah tersebut berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo.
“Banyak yang dibutuhkan oleh mereka karena bencana tersebut. Mereka membutuhkan makanan, baju layak pakai, selimut, masker, alat mandi,” ungkapnya.
Saat ini menurutnya, ada sekitar 1.500 orang yang terdiri dari 525 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban. Jumlah tersebut sangatlah besar, sehingga membutuhkan bantuan dari banyak pihak dan berbagai kalangan.
Ditempat yang berbeda, Nasaru, selaku Koordinator Lapangan pada Aksi yang digelar di Perempatan Masjid Baiturrahman, menambahkan sebagai manusia biasa, seharusnya kita akan tergerak ketika melihat manusia lain terkena bencana.
“Kami berharap agar masyarakat sadar saling berempati atas duka yang di rasakan oleh tetangga dan keluarga kita yang ditimpa kebakaran tak terduga di Toli-toli serta semoga apa yang kami lakukan ini dapat meringankan kesedihan mereka disana,” tegasnya. (Aldy/gopos)