GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo meminta kepada petamina untuk memprioritaskan 13 persen sisa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium untuk nelayan dan petani. Permintaan ini disampaikan Komisi II menyusul kelangkaan BBM jenis premium untuk nelayan karena pemberlakuan satu harga antara premium dan pertalite.
Ketua Komisi II, Espin Tulie mengatakan, 13 persen kuota premium di tahun ini harus diberikan untuk kebutuhan para nelayan dan petani. Mengingat, penggunaan pertalite untuk mesin bagi para petani dan nelayan bisa menimbulkan kerusakan untuk mesim.
“Macam contoh, ada mesin yang daya tarikannya sudah tidak kuat. Ada juga mesin yang macet-macet karena menggunakan BBM jenis petalite,” ucap Espin kepada awak media usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Federasi Serikat Transportasi (FST) Gorontalo, pertamina dan para nelayan, Selasa (9/11/2021).
Lanjut Espin, di tengah berjalannya sosialisasi pengalihan premium ke pertalite melalui program langit biru. Masyarakat perlu diedukasi pula tentang penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
“Pengalihan premium ke pertalite belum tersosialisasi kepada masyarakat,” tutur aleg PDI tersebut.
Espin berharap, dengan diprioritaskannya premium untuk nelayan dan petani, kebutuhan keduanya bisa terpenuhi. Sehingga pendapatan dari sektor pertanian dan kelautan bisa maksimal dan tidak menimbulkan inflasi. (muhajir/gopos)