GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo mendapatkan bantuan 15 tenaga kesehatan penugasan khusus Individu, untuk mencanangkan program Nusantara Sehat dengan mengevaluasi dan menata kembali pelayanan kesehatan di Puskesmas dari Kementerian Kesehatan.
Bantuan 15 tenaga kesehatan ini sebab di Gorontalo tidak semua daerah mengalami perkembangan yang sama untuk akses pelayanan kesehatan. Terutama di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, Kementerian Kesehatan menjalankan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan berbasis Tim (Team Based) dan Individu dalam mendukung Program Nusantara Sehat. Guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil/sangat terpencil (T/ST).
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Suleman Mile untuk Gorontalo, penempatan tenaga kesehatan penugasan khusus telah ada sejak tahun 2017 sampai awal tahun 2020. Dan terdapat tenaga kesehatan penugasan khusus yang telah selesai masa tugas yaitu periode penempatan pada 2017-2019.
“Mereka terdiri dari Dokter Umum, Perawat, Bidan, Tenaga Farmasi, Gizi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik dan Kesehatan Lingkungan. Yang telah diseleksi di Pusat dan sebagian besar berasal dari luar Provinsi Gorontalo yakni dari NTT, Kupang, Sulawesi Selatan, Palu dan Manado,” ujar Suleman, Jumat (8/8/2020).
15 tenaga kesehatan baru ini, selanjutnya diserahkan ke Puskemas sesuai kriteria. Yaitu Kabupaten Bone Bolango di puskesmas Bone, Bulango Ulu dan Tombulilato. Kabupaten Gorontalo di puskesmas Asparaga, Biluhu, Pulubala, dan Kabupaten Gorontalo Utara di puskesmas Buloila, Gentuma, Monano, Ponelo, Sumalata dan Tolinggula, melalui penandatanganan berita acara bersama Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Senin (3/8/2020).
Baca juga: Burung Indonesia Berdayakan Masyarakat lewat Ekowisata
Hingga kini, Puskesmas di Provinsi Gorontalo berjumlah 93 unit dan ditunjang oleh Puskesmas Pembantu berjumlah 232 unit. Meskipun terdapat di semua kecamatan. Namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dirasakan masih belum memadai.
Karena terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau masyarakat terutama terkait dengan jarak tempuh.
“Sehingga, diharapkan adanya Penugasan Khusus Individu ini dapat menjadi solusi atas masalah tersebut,” tutup Suleman. (Aldy/gopos)