GOPOS.ID, GORONTALO – Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Gorontalo dimulai, Rabu (1/9/2021), dan berlangsung secara terbatas. Pembukaan sekolah dilakukan setelah uji coba pembukaan sekolah baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, Zubair Pomalingo mengungkapkan dari hasil-hasil ujicoba tersebut proses pembelajaran tak menjamin dan tak memperlihatkan hasil yang maksimal terhadap peserta didik.
“Kehadiran guru tak tergantikan oleh media apapun,” ungkapnya ditemui di SMP Negeri 2 Limboto usai pencanangan sekolah.
Zubair mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gorontalo dan tentunya menyepakati hal tersebut asal dengan ketentuan Protokol Kesehatan yang ketat diseluruh sekokah.
“Kita sudah turun ke seluruh sekolah bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pemeriksaan kesiapan protokol kesehatan,” katanya.
“Dari 297 Sekolah Dasar (SD), dan 127 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ternyata sudah memenuhi protokol kesehatan,” imbuhnya.
Zubair menerangkan, selain melaksanakan protokol kesehatan pemerintah juga menargetkan vaksinasi bagi mereka guru dan terutama siswa yang sudah berusia 12-17 tahun yakni tak lain untuk menaikkan imun dan tetap menjaga kondisi saat tatap muka.
“Untuk guru saat ini sudah sekitar 67% yang sudah divaksin, dan untuk siswa baru sekitar 13%, namun kita targetkan 70% sudah tervaksin di minggu kedua September,” terangnya.
Zubair menjelaskan, pihaknya juga harus meminta persetujuan dari orang tua untuk vaksinasi terhadap anaknya, jika orang tua tak mengizinkan maka pembelajaran siswa tersebut akan dilakukan secara daring maupun luring.
“Bagi mereka yang belajar tatap muka satu kelas itu diminimalkan sekitar 14 orang, dan pembelajarannya seminggu tiga kali serta dengan jam belajar sekitar 3 jam 60 menit,” jelasnya.
Terakhir Zubair menyampaikan bila pihaknya menemukan sekolah yang tak menerapkan protokol kesehatan akan ditutup dan pembelajaran akan dikembalikan ke metode daring dan luring. (Putra/gopos)